HEADLINE NEWS

Persepsi Sosial



BAB I
PENDAHULUAN



  A.    Latar Belakang Masalah
Bisa sama-sama kita ketahui bahwa pada zaman sekarang baik itu di media ataupun bisa kita lihat secara langsung di lingkungan kita masing-masing permasalahan tentang kesalahan persepsi merupakan suatu masalah yang sering terjadi. Kadang-kadang persepsi tersebut benar dan kadang-kadang bisa terjadi kesalahan persepsi. Dari berbahasa saja kadang-kadang apa yang disampaikan oleh seseorang terhadap orang lain, orang lain tersebut memiliki penilaian dan pemahan yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan persepsi maka terjadinya konflik
Di dalam makalah ini permakalah mencoba memaparkan tentang persepsi sosial. Persepsi sosial merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah suatu proses diterimanaya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti disitu saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh saraf di otak sebagai pusat susunan saraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Proses persepsi tidak dapat lepas dari pengindraan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahuli terjadinya persepsi. Untuk lebih jelasnya permakalah telah menjelaskan di bab pembahasan tentang pengertian persepsi sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan bias dalam persepsi sosial.
B.     Rumusan Masalah
1           .      Apakah pengertian persepsi sosial
2           .      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi sosial
3            .      Apakah bias dari persepsi sosial

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Persepsi Sosial
Proses memahami informasi tentang dunia atau lingkungan inilah yang disebut persepsi. Jadi, persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap individu dalam memahami informasi yang datang dari lingkungan melalui indranya. Caplin (2002) mengartikan persepsi sebagai proses mengetahui objek dan kejadian objek dengan bantuan indera.[1]
Sedangkan Morgan (1979) mengartikan persepsi sebagai “The Proces of discriminating among stimuli and of interpreting their meaning”. Menurut Atkinson, persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.[2]
Dalam psikologi, persepsi secara umum merupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain.[3]
Dari penjelasan diatas persepsi dapat diartikan suatu proses memahami informasi yang diperoleh dari orang lain melalui penglihatan dan pendengaran. Sehingga dari perolehan informasi tersebut setelah seseorang mendengar dan melihatnya maka orang tersebut menganalisanya serta memahaminya sesuai dengan pemahamannya.   
Sebelum kita melangkah ke pengertian persepsi sosial ada baiknya kita mengetahui apa itu sosial. Mnurut Enda M. C Sosial merupakan cara tentang bagaimana cara individu saling berhubungan.   Lena Domineli mendefinisikan sosial merupakan bagain yang tidak utuh dari sebuah hubungan manusia sehingga membutuhkan pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh di dalammnya.[4]
Secara umum, persepsi sosial adalah aktifitas memersepsikan orang lain dan apa yang membuat mereka dikenali. Melalaui persepsi sosial, kita berusaha mencari tahu dan mengerti orang lain. Sebagai bidang kajian, persepsi sosial adalah studi terhadap bagaimana orang memebentuk kesan dan membuat kesimpulan tentang orang lain.[5]
Persepsi sosial juga merujuk pada bagaimana orang mengerti dan mengategorisasi dunia. Seperti persepsi lainnya, persepsi sosial merupakan sebuah kontruksi. Sebagai hasil kontruksi, pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari persepsi sosisal tidak selalu sesuai dengan kenyataannya.[6]
Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat dipahami dan disimpulkan bahawa persepsi sosial merupakan aktifitas memersepsikan orang lain dan suatu proses pemahaman terhadap orang lain atau menyimpulkan tentang orang lain. Namun pemahaman yang diperoleh dari persepsi sosisal tidak selalu sesuai dengan kenyataannya
B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Sosial
1.      Perhatian yang Selektif
Perhatian yang selektif, artinya tidak semua perangsang atau (stimulus) harus ditanggapi, tetapi individu cukup memusatkan perhatian pada rangsangan tertentu saja.
2.      Ciri-ciri Rangsang
Ciri-ciri rangsang, artinya intensitas yang paling kuat, palin besar dari rangsangan yang bergerak atau dinamis lebih memancing perhatian untuk diamati.
3.      Nilai-nilai dan Keutuhan Individu
Nilai-nilai dan Keutuhan Individu, maksudnya adalah dari persepsi anatara individu yang satu dengan yang lain tidak sama, tergantung pada nilai-nilai hidup yang dianut serta kebutuhannya.
4.      Pengelaman Terdahulu
Pengalaman terdahulu, hal ini sangat mempengaruhi bagaimana seseorang menginterpretasi dunianya.[7]
Berdasarkan beberapa faktor diatas dapat dinyatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi sosial adalah adanya pengalaman dan kejadian yang dialami seseorang untuk kemudian diseleksi berdasarkan intensitas rangsangan dan kebutuhan individu.


C.    Bias dalam Persepsi Sosial
Kita sesring menilai orang berdasarkan penampilan pertamanaya. Orang yang menampilkan kesan baik pada saat pertama kali bertemu, cenderung kita anggapa baik untuk seterusnya. Bisa seperti ini biasanya disebut Efek Halo. Kita juga cenderung menilai orang yang menampilkan kesat buruk pada saat kita pertama kali bertemu dengannya, sebagai orang yang buru seterusnya. Bias seprti ini disebut Bias Negativitas.[8]
Kecenderungan untuk menempatkan faktor internal dan penyebab disposisional, cukup besar ditampilkan oleh banyak orang. Fenomena yang ditandai oleh kecenderungan kurang mempertimbangkan faktor penyebab eksternal disebut oleh Jones (1979) sebagai Bias Koresporensi.[9]
Bias persepsi lain yang cenderung kita lakukan adalah apa yang disebut sebagai in-grup bias (bias terhadap kelompok sendiri) atau in-grup favoritisme (favoritesme terhadap kelompok sendiri). Dengan kata lain,kita cenderung menyukai anggota-anggota kelompok kita sendiri dibandingkan anggota-anggota kelompok lain.[10]
Bias dalam persepsi sosial dapat juga terjadi karena adanya asymatry antara kelompok sendiri dan kelompok lain (in-group-out-group asymatery), yaitu orang cenderung memeresepsikan kelompok sendiri dengan cara dan standar yang berbeda dengan cara dan standar mersepsikan orang lain. Lokasi serta pergerakan dari individu dan kelompok dalam lingkungan menghasilkan asymatery dan hubungan topografis. Bentuk topografi yang menonjol adalah asymatery diri sendiri-orang lain yang diperoleh melalui pembelajaran sejak bayi.[11]
Perlu diketahui bias bisa dikatakan efek dari pada persepsi sosial atau penilaian seseorang terhadap orang lain ataupun kelompok. Sebab apa yang yang menjadi persepsi seseorang tersebut belum tentu benar dan juga apa yang menjadi persepsi seseorang terhadap orang lain itu juga belum tentu salah. Jadi persepsi sosial dapat dipahami bahwa penilaian atau pemahaman menurut pribadi seseorang yang dapat membuahkan kesimpulan terhadap kelompok maupun pribadi yang tidak mutlak persepsi tersebut dikatakan benar, karena hal ini merupakan pemahaman. Setiap manusia memiliki pemahaman dan penilaian dari sudut pandang yang berbeda-beda.


BAB III
PENUTUP



A.    Kesimpulan
1.      Persepsi sosial merupakan aktifitas memersepsikan orang lain dan suatu proses pemahaman terhadap orang lain atau menyimpulkan tentang orang lain. Namun pemahaman yang diperoleh dari persepsi sosisal tidak selalu sesuai dengan kenyataannya
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sosial
a.       Perhatian yang Selektif
b.      Ciri-ciri Rangsang
c.       Nilai-nilai dan Keutuhan Individu
d.      Pengelaman Terdahulu
3.      Bias Persepsi Sosial
a.       Efek Halo
b.      Bias Negativitas
c.       Bias Koresporensi
d.      bias terhadap kelompok sendiri
e.       In-group-out-group asymatery
B.     Saran
Dengan adanya pembahasan tentang persepsi sosial ini di harapkan dalam kehidupan kita sehari-hari sebelum meresepsikan sesuatu perlu adanya kehati-hatian baik melihat, mendengar maupun dalam menyimpulkan/menilai dari apa yang di sampaikan dan apa yang di sampaikan. Sebab mengingat terjadinya kesalahan persepsi yang dapat menimbulkan konflik-konflik.
Di dalam makalah yang permakalah tulis dan paparkan ini, permakalah merasa jauh dari kesempurnaan, untuk itu di harapkan baik itu dosen pembimbing maupun forum diskusi untuk memberikan kritikan maupun saran demi kesempurnaan makalah ini.

 DAFTAR PUSTAKA


Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya. 2012.

https://buntokhacker.wordpres.com/materipembelajaran/sosial/pengertiandandefinisisosialmenurutparaahli/  (TangalAkses : 01 Oktober 2016)

Sarlito W. Sarwono dan Eko A. 2009. Meinarno. Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.

tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9165-faktor-faktoryangmempengaruhipersepsi.html (Tanggal Akses : 01 Oktober 2016




[1]Desmita. Psikologi Perkembangan. (Bandung : Remaja Rosda Karya. 2012). h. 108
[2]Ibid. h. 108
[3]Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial. (Jakarta : Salemba Humanika. 2009). h.24
[4]https://buntokhacker.wordpres.com/materipembelajaran/sosial/pengertiandandefinisisosialmenurutparaahli/  (TangalAkses : 01 Oktober 2016)
[5]Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno. Op. Cit. h. 24
[6]Ibid. h. 24
[7] tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9165-faktor-faktoryangmempengaruhipersepsi.html (Tanggal Akses : 01 Oktober 2016
[8]Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno. Op. Cit. h.35  
[9]Ibid. h. 36
[10]Ibid. h. 36
[11]Ibid. h. 37

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments